Sejarah
Tanggal 1 april 1947 nama Tarumanagara telah diabadikan menjadi salah satu brigade yang masuk dalam laskar divisi Siliwangi yang berkedudukan di garut dengan komandan pertama kolonel pontoh
Pada saat berlangsungnya aksi perang kemerdekaan pertama dimana pada saat itu divisi Siliwangi melakukan hijrah ke jawa tengah, brigade Tarumanagara termasuk didalamnya. Ditengah berlangsungnya perjalanan hijrah tersebut terjadi reorganisasi satuan dimana brigade Tarumanagara diubah menjadi batalyon ii Tarumanagara
Pada tanggal 10 april 1948 panji Tarumanagara dengan resmi di syahkan dalam suatu upacara di Magelang oleh Komandan Brigade Siliwangi Kolonel Saripin dan diserahkan kepada danyon Tarumanagara Mayor Sentot Iskandar Dinata. Dan pada tanggal 13 september 1948 batalyon Tarumanagara bersama kesatuan Siliwangi lainnya telah berhasil menghancurkan pemberontakan pki di sekitar Solo balapan keresidenan madiun, selanjutnya tanggal 19 september 1948 divisi Siliwangi kembali ke Jawa Barat dengan long marsnya yang terkenal itu untuk menempati kantong- kantong gerilya.
Pada tanggal 11 april 1949 terjadi pertempuran sengit melawan Belanda di sekitar Cibubuan Conggeang Sumedang, akibat pertempuran tersebut Danyon II Tarumanagara Mayor Abdurahman beserta beberapa prajurit lainnya telah gugur sebagai Kesuma Bangsa dan Panji Tarumanagara hilang. Untuk mengenang dan mengabadikan peristiwa tersebut maka Batalyon II Tarumanagara berganti nama menjadi Batalyon 11 April dengan Komandan Batalyon Kapten Amir Mahmud.
Dengan kejadian tersebut Batalyon 11 April bertekad menuntut balas dan dibuktikan dengan dilancarkannya serangan – serangan yang gagah berani terhadap pos-pos Belanda sekitar Sumedang dan berhasil memporak porandakan pasukan Belanda.
VISI
Solid, Profesional, Tangguh, Modern, Berwawasan Kebangsaan dan Dicintai Rakyat.
MISI
Mewujudkan kekuatan, kemampuan dan gelar kekuatan jajaran TNI Angkatan Darat yang profesional dan modern dalam penyelenggaraan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia di darat.
Meningkatkan dan memperkokoh jatidiri prajurit TNI Angkatan Darat yang tangguh, yang memiliki keunggulan moral, rela berkorban dan pantang menyerah dalam menjaga kedaulatan negara dan mempertahankan integritas keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Mewujudkan kualitas prajurit TNI Angkatan Darat yang memiliki penguasaan ilmu dan keterampilan prajurit melalui pembinaan doktrin, pendidikan dan latihan yang sistematis, dan meningkatkan kesejahteraannya.
Mewujudkan kesiapan operasional penindakan ancaman baik dalam bentuk ancaman tradisional maupun ancaman non tradisional. Mewujudkan kerjasama militer dengan negara-negara sahabat. baik dalam rangka confidence building measure (CBM) maupun untuk meningkatkan profesionalitas prajurit.
Mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai roh kekuatan TNI Angkatan Darat dalam upaya pertahanan negara.